Jakarta, suaradkj.com - Warga Tambora yang sering melintasi Jalan Pangeran Tubagus Angke mengeluhkan kemacetan yang kerap terjadi, terutama di depan RPTra Kalijodo.
Salah satu penyebab utama macetnya arus lalu lintas di daerah tersebut adalah aksi para "Pak Ogah" yang mengatur lalu lintas secara sembarangan, bahkan melawan arus.
Awi, seorang warga Tambora yang sering melintasi jalan tersebut, menyampaikan keluhannya kepada awak media.
"Capek setiap pulang kerja lewat sini tuh macet terus. Gimana enggak macet, pak Ogah ngatur jalan semaunya. Mobil yang keluar dari Jalan Kepanduan 1 seharusnya belok kiri, tapi malah diarahkan belok kanan dengan imbalan uang recehan. Akibatnya, mobil yang menuju Jembatan Lima dipaksa berhenti, begitu juga mobil yang keluar dari tol dalam kota," ungkapnya dengan nada jengkel.
Menurut Awi, Dishub harus atur kembali arus lalu lintas di wilayah tersebut, agar tidak berbenturan dan menimbulkan macet bahkan mungkin kecelakaan.
Warga sekitar berharap agar Dinas Perhubungan (Dishub) dapat segera merubah arus lalulintas dan menertibkan Pak Ogah.
"Saya berharap Dishub merubah arus lalu lintas agar yang keluar dari Jalan Kepanduan 1 semua belok ke kiri dan bagi mau yang ke arah Pesing bisa berputar diputaran depan Kantor Kecamatan Tambora, dan sekalian tertibkan Pak Ogah," harap Awi.
Kemacetan di ruas jalan ini tidak hanya mengganggu kelancaran lalu lintas, tetapi juga memperpanjang waktu tempuh warga yang melintasi kawasan tersebut setiap harinya.
Warga berharap adanya tindakan dari pihak berwenang agar situasi ini dapat segera diatasi. Rill/Red