Jakarta, suaradkj.com - Terkait ucapan Calon Wakil Gubernur Jakarta, Suswono dari Partai Keadilan Sejahtera beberapa waktu lalu, soal Nabi Muhammad seorang pengangguran.
Gerakan Kebangkitan Ahlus Sunnah Wal Jama’ah ikut buka suara.
Menurut Husny Mubarok Amir, Ketua Umum Gerbang Aswaja, candaan Suswono terkait anjuran janda kaya menikahi pemuda pengangguran seperti yang dilakukan oleh Siti Khadijah ketika menikah dengan Nabi Muhammad saw, adalah analogi yang keliru, salah dan bahkan cenderung menyakiti hati umat Islam di Indonesia bahkan dunia.
“Pak Suswono, salah besar ketika menganalogikan saran agar janda kaya menikahi pemuda pengangguran dengan pernikahan insan mulia Siti Khadijah RA dengan sang Nabi saw di usia beliau sebelum diangkat sebagai nabi,” ujarnya dalam keterangan yang disampaikan pada awak media, Senin (28/10/2024).
Menurut Husny, Nabi Muhammad merupakan pemuda sukses sebelum menikah dengan Sayyidina Khadijah. Hal tersebut, kata Husny terlihat dari mahar pernikahannya yang sangat mahal.
“Nabi Muhammad SAW, sudah kaya karena beliau berdagang, coba lihat di banyak kitab-kitab sejarah Nabi, bahwa beliau mempersunting Ibunda Khadijah dengan mahar yang mahal, dan pernikahan seperti ini dalam islam disebut dengan istilah mitsaqon gholidzo atau perjanjian yang kuat, suci dan agung," ujar Husny yang juga salah satu Wakil Ketua PWNU DKI Jakarta.
Husny juga menegaskan bahwa analogi Suswono merendahkan Nabi Muhammad SWA. Ucapan dan diksi Suswono menurut Husny, menigasika seakan-akan nabi adalah pemuda pengangguran yang tidak punya pekerjaaan.
“Analogi ini justru malah merendahkan sang Nabi, dari ucapan dan diksi yang ia gunakan seolah Nabi Muhammad saw, ketika umur 25 Tahun sebelum diangkat sebagai Nabi adalah pemuda yang tidak punya pekerjaan alias nganggur, ini menyakiti hati umat Islam di Indonesia, sebab ini sangat sensitif, menyangkut pribadi manusia paling agung di muka bumi ini," tutup Husny. Rill/Red